Jumat, 25 Juni 2010

Kopi Campur-campur Cipayung

Klik pada foto ini untuk melihat lebih jelas.












“Foto kopi” —maksudnya image foto yang menggambar biji kopi (bukan "photocopy")— dari seorang petani dari Cipayung, Bogor di atas ini memiliki ukuran 640 x 480 pixel, suatu tingkat resolusi yang lumayan jelas (untuk keperluan web, ukuran large). Jadi Anda dapat meng-klik dan melihat lebih jelas. Apa? Coba perhatikan biji-biji kopi yang warnanya lebih gelap. Itulah biji-biji kopi yang semula ketika dipetik masih muda, umumnya masih berwarna hijau.

Tapi, petani perawatnya tidak terlalu memedulikan tanaman dan hasil panennya, sehingga dia asal memetik ketika panen. Dan kemudian mencampuradukkan satu sama lain antara yang tua dan yang muda. Maka tampak jelas pada foto ini campur aduk di antara keduanya.

Setelah dipilah, saya mulai menyangrai kopi muda itu, karena saya merasa penasaran bagaimana sesungguhnya rasa secangkir kopi yang berasal dari biji-biji kopi muda.

Setelah bersusah payah menyangrai, mendinginkan, lalu menggiling dan menyedunya, anjuran saya untuk Anda sekalian sekarang adalah: Jangan coba-coba minum seduan kopi muda.

Kopi seperti inilah yang tidak akan pernah kami sajikan atau tawarkan kepada Anda sekalian. Tapi itu artinya kami harus bekerja lebih keras untuk mengajak petani memilah kopi tua dari yang muda atau masih hijau. Harganya di tingkat petani pun tentunya juga akan naik karena biaya tenaga kerja untuk memilahnya. Sementara kopi muda yang terkumpul lebih baik kita jadikan kompos.**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar